Aku bukan tidak suka kucing. Geli saja. Suka lihat tapi kalau
harus nyentuh. Hhmmm…. Sepertinya tidak. Perihal kucing juga aku jadi sering
bertengkar dengan Trisna, pacarku. Pasalnya ia begitu cinta kucing. Seringkali kami
ribut kecil hanya karena kucing.
Siang ini aku kembali ribut dengan Trisna. Dan lagi-lagi
karena kucing. Ah, kenapa kucing ini tidak beretika. Seenaknya kencing di tasku
yang sedang kutaruh di lantai kantin kampus. Kontan saja karena dongkol
kutendang ringan kucing itu. Efeknya, pacarku yang penyayang kucing itu marah
besar. Katanya aku tidak penyayang.
“Kita putus!” tegas Trisna di telepon pagi ini. Dan semua
karena kucing.
Numpang promo ya gan
BalasHapuskami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*